Saksikan Bahwa Aku Mencintai Islam
10 Kunci Kemenangan Menyalakan Api Kejayaan Islam
Detail
Diskusi Kebangkitan Islam | Serial Ke 1
Judul |
: |
Saksikan Bahwa Aku Mencintai Islam |
Penulis |
: |
Prof. Laode M. Kamaluddin, PH.D, A. Mujib El Shirazy, M.A & Imam Andonesy |
Penerbit |
: |
Santri Ikhwanur Rasul |
ISBN |
: |
978-602-18826-03 |
Ukuran |
: |
13 x 20 cm |
Sinopsis
Ketahuilah wahai engkau yang aku cintai karena Allah!
Sesungguhnya sungai Dajlah (eufrat) pernah menghalangi perjalanan kaum Muslimin menuju Madain. Ketika itu debit airnya sedang naik. Menghadapi keadaan seperti itu, Sa’ad, panglima perang Muslim waktu itu, mengumpulkan prajuritnya. Dan setelah khusyu’ berdoa kepada Allah, Sa’ad pun berkata kepada para prajuritnya,
“Wahai prajuritku dengarkan dengan seksama. Aku bertekad untuk menyeberangi sungai ini menuju mereka, bagaimana menurut kalian?" Para prajuritnya menyahut, “Semoga Allah melimpahkan kekuatan dan kesabaran kepada kita untuk melakukan yang benar. Lakukanlah.”
Selesai mendengarkan pendapat prajuritnya, Sa’ad langsung memberikan komando pada pasukannya untuk menyeberang. Kemudian, ia kembali berkata, “Ucapkan: Kami meminta pertolongan kepada Allah. Kami bertawakal kepada Allah. Cukuplah Allah menjadi penolong kami. Cukuplah Allah sebagai pelindung kami. Dialah adalah sebaik-baik pelindung. Allah pasti menolong kekasih-Nya, memenangkan agama-Nya, mengalahkan musuh-Nya. Tidak ada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Mengetahui dan Maha Agung.” Seketika itu juga, Sa’ad beserta para prajuritnya beriringan menyeberangi sungai Dajlah sambil bercakap-cakap seolah sedang berjalan di darat. Sungai Dajlah penuh, hingga tak terlihat tepinya.
Kisah yang menakjubkan ini ternyata tidak hanya terjadi satu kali, atau dua kali saja, tapi terjadi berulang-ulang kali. Simaklah kisah lainnya!
Uqbah bin Nafi pernah berniat membangun sebuah kota di Afrika utara untuk dijadikan pangkalan sekaligus tempat tinggal bagi laskar Muslim beserta keluarganya. Dengan membangun kota itu, dia berharap bisa menghindarkan mereka dari serangan musuh yang terdiri atas penduduk setempat. Untuk itu, dia menuju tempat kota Kouroain. Saat itu, tempat tersebut masih berupa rawa-rawa dan dihuni oleh ular dan binatang buas. Melihat hal itu, Uqbah berdoa. Dia yakin doanya niscaya dikabulkan Allah Ta’ala. Kemudian ia berseru,
“Wahai ular dan binatang buas. Kami semua adalah sahabat Rasulullah SAW. Pergilah dari kami. Kami akan singgah. Jika setelah ini, di antara kalian masih ada yang kami temukan di sini, maka kalian akan kami bunuh” Pada hari itu, orang-orang melihat binatang-binatang buas pergi dengan membawa anak-anak mereka. Banyak orang Berber yang melihat hal itu, mereka masuk Islam.
Di Spanyol, menanggapi permintaan umat Islam Spanyol yang terancam oleh penindasan kaum Trinitas, Yusuf ibnu Tasyfin yang menjadi pemimpin Dinasti Murabbitun segera bergegas menyeberang lautan. Saat berangkat Yusuf sempat berdoa, “Jika penyeberangan ini ya Allah menjadi bakti kami kepada Islam. Biarkan nasib baik menyertainya, tapi jika tidak jadikanlah halangan dalam perjalanan yang memaksaku untuk pulang kembali.” Dan Allah sungguh-sungguh Maha Berkehendak, angin bertiup menuju arah yang dikehendaki. Tanggal 30 juni 1086 Yusuf beserta tentaranya menjejakkan kakinya di dataran Spanyol
Hari yang dimaksud pun tiba, tentara Muslim Yusuf ibnu Tasyfin berhadap-hadapan dengan tentara musuh di bawah koordinasi Alfonso VI. Dan pada malam sebelum pertempuran berlangsung, seorang prajurit melihat Rasulullahdalam mimpinya. Rasulullah memberitahukan bahwa dalam peperangan esok hari, kaum Muslimin mendapatkan kemenangan gemilang serta mengatakan padanya bahwa esok hari ia akan syahid. Dengan gembira prajurit itu menjumpai Yusuf ibnu Tasyfin dan menceritakan mimpinya. Setelah itu, ia melakukan mandi suci dan menghabiskan sisa malam itu dengan shalat dan membaca Al-Qur’an sebagai persiapan menyambut kematiannya, surga. Perang pun pecah, atas pertolongan Allah tentara Yusuf ibnu Tasyfin berhasil memperoleh kemenangan gemilang atas tentara Alfonso VI.
Demikianlah, episode indah kemenangan kaum Muslimin yang terabadikan dalam catatan sejarah. Sebuah kisah agung tatkala Allah menunjukkan kuasa-Nya, melakukan pembelaan atas orang-orang yang beriman. Kisah-kisah yang berjalan di luar nalar. Kisah orang yang membolak-balikkan logika. Kisah yang membingungkan para pemikir, dan menyisakan segudang pertanyaan, bagaimana mungkin semua itu benar-benar terjadi.